Vinales merasa "tidak mungkin" dengan kondisi motor Yamaha saat ini untuk rebut gelar 2017
Maverick Vinales mengatakan bahwa dia agak pesimis kalahkan Marc Marquez untuk memenangkan gelar MotoGP tahun ini dan seakan "tidak mungkin" dengan tingkat daya saing Yamaha saat ini.
Maverick Vinales pesimis dengan kondisi Yamaha YZR-M1 di empat seri tersisa |
Setelah mengambil posisi pole lurus kedua di Aragon, harapan kejuaraan Vinales melambat saat ia membuntuti pulang ke tempat keempat untuk balapan kedua berturut-turut.
Dengan pembalap Honda Marquez yang meraih kemenangan kelima musim ini, Vinales memiliki selisih 28 poin di bawah kepemimpinan juara dengan merebut 100 poin tersisa untuk dimainkan dalam empat putaran akhir yaitu Motegi, Phillip Island, Sepang, dan Valencia.
Pembalap berusia 22 tahun itu mengatakan bahwa motor Yamaha harus ditingkatkan untuk empat balapan terakhir jika tim masih ingin bertarung ketat dalam titel juara 2017.
"Jika kita ingin menang, kita harus memperbaiki paketnya," kata Vinales. "Setiap balapan yang lolos, pilihan kita menjadi semakin terbatas.
"Saya terbangun dengan berpikir untuk menang [pada hari Minggu], tapi setelah memberikan 200 persen saya, Anda dapat melihat bahwa saya tidak menangkap mereka.
"Untuk memperjuangkan kejuaraan dengan cara seperti ini akan sangat sulit, saya tidak memiliki pegangan di belakang, jika kita bisa menemukan daya tariknya dan kita menemukannya sekarang, kita bisa bertarung. Tapi kalau tidak, itu tidak mungkin.
"Kami selalu memberikan yang maksimal dan lebih banyak, saya dan Yamaha, sudah bisa terlihat. Dengan paket yang kami miliki sekarang, sulit untuk berpikir bahwa kami dapat memulihkan hampir 30 poin."
Vinales menggunakan ban belakang keras meski tidak pernah mencobanya sebelum balapan - dan mengakui bahwa pesaingnya memilih ban itu adalah yang meyakinkannya untuk berjudi di atasnya.
"Jika saya berlatih pada hari Jumat [di tempat kering] saya tidak akan mengalami kesulitan," tambah Vinales, yang berjuang dengan pegangan belakang saat balapan.
"Tapi lawan kami memilih ban yang keras, kecuali [Andrea] Dovizioso, yang biasanya menggunakan yang lembut."
"Omong-omong, saya pikir itu pilihan yang tepat karena kami tidak memiliki banyak pengalaman dengan ban. Tapi kami tidak tahu dengan jelas, detik-detiknya sangat lamban pagi ini, jadi kami memutuskan untuk melakukannya.
"Setelah diputuskan, saya pikir kami melakukan yang terbaik karena di lap pertama saya sangat lamban, saya beruntung juga karena saya bisa mengatur ban saya sampai akhir, beberapa lawan banyak drop."
(Motorsport.com)
Post a Comment