Carmelo Ezpeleta angkat bicara soal keributan Marquez-Rossi
CEO Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta, akhirnya buka suara perihal insiden Marc Marquez dan Valentino Rossi pada MotoGP Argentina. Seperti apa pernyataannya?
Insiden dua aktor utama kejuaraan dunia, Marquez-Rossi, di Termas de Rio Hondo menjadi pemberitaan utama. Senggolan sang juara dunia bertahan di Tikungan 13 menyebabkan The Doctor terjatuh.
CEO Dorna Sport Carmelo Ezpeleta |
Sedangkan manuver agresif Marquez berbuah penalti 30 detik dari Race Direction, menambah dua hukuman yang sebelumnya diterima The Baby Alien, yakni ride-through penalty dan turun satu posisi.
Mengenai penalti terhadap pembalap Repsol Honda itu, Ezpeleta membela keputusan yang dibuat FIM MotoGP Stewards Panel.
“Sejak dua tahun lalu, Dorna tidak terlibat dalam nominasi stewards. Mereka adalah orang-orang yang dinominasikan FIM dan IRTA. Mereka mengambil keputusan, yang jelas tidak akan saya putuskan,” paparnya."
Menyusul adanya insiden Marquez-Rossi, Ezpeleta mengungkapkan, pihaknya bakal mengadakan pembicaraan dengan para pembalap dan tim.
“Pada (pertemuan) Komisi Keselamatan Grand Prix berikutnya dengan para pembalap, di Austin, kami akan membahas situasi ini dan kami pasti akan mengambil beberapa pengalaman dari hal tersebut,” tandasnya.
Berbicara terkait apa yang terjadi pada balapan Minggu (8/4), Ezpeleta menjelaskan: “Balapan MotoGP dan balapan lainnya berlangsung dalam situasi sangat sulit karena cuaca. Moto2 berlangsung kondisi kering, sementara Moto3 kondisi basah.”
Namun, terjadi kericuhan di grid MotoGP sebelum balapan. Para pembalap, kecuali Jack Miller, dan tim berbondong-bondong masuk pit untuk mengganti ban. Akibatnya, start pun ditunda selama 15 menit.
“Saat ini, kami mempelajari situasi grid, hanya Miller yang menggunakan ban slick. Pembalap lain memiliki hak pit lane dan mengambil jalan keluar dari sana, setelah mengubah set-up motor untuk kondisi kering,” terang Ezpeleta.
Situasi seperti ini bukan pertama kalinya terjadi. Ia merujuk pada balapan MotoGP Jerman. “Itu sama yang terjadi beberapa tahun lalu di Sachsenring, di mana semua pembalap start dari pit lane,” ucapnya.
“Kami membuat keputusan, dibagikan oleh mayoritas tim, untuk memulai dengan cara yang kami lakukan [pembalap yang memilih kompon ban tepat dan tidak berpindah dari grid akan start dari posisi aslinya, sedangkan yang lain mulai dari belakang].
“Keputusan itu diambil karena alasan keselamatan, dan itu adalah keputusan yang tepat,” pungkas Ezpeleta.
sumber:motorsport.com
Post a Comment