Header Ads

Tanpa Marquez Bos Repsol Honda akui kesulitan di MotoGP

Manajer Repsol Honda, Alberto Puig, meyakini jika pencapaian luar biasa Repsol Honda dengan meraih gelar 'Triple Crown' di MotoGP 2018 bukanlah berkat kepemimpinannya, melainkan berkat pembalapnya, Marc Marquez yang bertalenta dan mau bekerja keras, serta anggota tim Repsol Honda yang kompak dan berkompeten.

Bos Repsol Honda  Alberto Puig dan Marc Marquez




“Saya melihat seorang rider fenomenal meraih gelar, dibantu sekelompok orang yang tak melakukan kesalahan apa pun. Tapi jika Anda tak punya pembalap seperti Marc (Marquez), situasinya bakal sangat rumit. Kinerja kami cukup mudah, tepat, transparan dan dinamis,” ujar Puig kepada La Vanguardia, Selasa (18/12/2018).
“Marc adalah pembalap muda dan sungguh liar di atas motor, tapi kini ia lebih dewasa dan berpengalaman. Marc bukan superstar, tak pernah berpura-pura menjadi orang lain. Ia punya kerendahan hati dan rasa penasaran untuk mendengar, belajar dan menghormati. Di atas motor, ia adalah 'pembunuh nyata', tapi begitulah seharusnya, sambungnya.
Seperti diketahui, Repsol Honda sukses membuktikan diri sebagai yang terkuat pada gelaran MotOGP 2018. Bagaimana tidak, pasalnya di musim 2018, Honda mampu menyabet Triple Crown. Kebahagiaan Honda yang pertama tentunya datang dari pembalap mereka, Marc Marquez, yang sukses menjuarai MotoGP 2018.

Meski performa pembalap Honda lainnya, Dani Pedrosa, di musim 2018, tak bisa dikatakan apik, namun perolehan poin The Little Samurai dan Marquez jika digabungkan sudah cukup untuk mengantarkan Repsol Honda sebagai tim terbaik. Sementara itu, mahkota kemenangan terakhir datang dari kategori konstruktor, yang mana HRC (Honda Racing Corporation) sukses mengumpulkan poin terbanyak dan menjadi pabrikan terbaik.

sumber:okezone.com

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.