Terbukti doping Iannone dilarang balapan selama 4 tahun
Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) memberikan sanksi kepada Andrea Iannone larangan balapan selama empat tahun karena dinyatakan melanggar aturan anti-doping.Karier pria yang masih berstatus sebagai pembalap Aprilia itu terancam berakhir setelah CAS menolak bandingnya terkait kasus penggunaan doping di Malaysia pada 2019.
Iannone awalnya hanya mendapat sanksi selama 18 bulan karena dalam urinnya terdapat drostanolone. Itu merupakan substansi steroid terlarang untuk atlet menurut Agen Anti-Doping Dunia (WADA).
Namun, ia membantah telah menggunakannya dan mengatakan itu disebabkan oleh konsumsi daging yang berlebihan selama gelaran balapan di Sepang.
Bersama tim pengacaranya, Iannone memberikan bukti sampel rambut dalam sidang CDI. Untuk membuktikan bahwa dirinya tak mengkonsumsi drostanolone selama lima bulan terakhir sebelum urinnya diambil.
Mantan pembalap Suzuki itu pun mengajukan banding dengan meminta larangan 18 bulan balapan dicabut. Sedangkan WADA merasa hukuman itu terlalu ringan dan menuntut sanksi empat tahun menjauh dari dunia balap.
Persidangan yang sempat tertunda akibat pandemi Covid-19 akhirnya dilakukan pada, Kamis (15/10/2020). Namun, Iannone masih harus menunggu hasil sidang untuk mengetahui apakah dirinya bersalah atau tidak.
Pada Selasa (10/11/2020), CAS merilis hasil sidang yang secara konklusif menolak pembelaan Iannone, yang menyatakan dirinya terkontaminasi drostanolone akibat kontaminasi daging. CAS pun mengabulkan permintaan WADA untuk menghukumnya dengan larangan empat tahun berkompetisi di ajang balap apa pun.
CAS memutuskan bahwa: Andrea Iannone belum dapat memberikan bukti yang meyakinkan untuk menetapkan bahwa ADRV (pelanggaran aturan anti-doping) yang dia lakukan tidak disengaja.
"Karenanya, Panel memutuskan bahwa ADRV yang dilakukan oleh Andrea Iannone harus diperlakukan sebagai tindakan sengaja dalam aturan anti-doping yang berlaku, dan karena itu mengabulkan banding WADA."
Hukuman ini terhitung sejak 17 Desember 2019, dan baru akan berakhir pada Januari 2024. Keputusan CAS ini juga mengartikan Iannone tak bisa mengajukan banding. Mengingat kini ia sudah menginjak usia 31 tahun, maka hukuman ini bisa dibilang otomatis telah mengakhiri kariernya sebagai pembalap.
Aprilia secara terbuka mendukung Iannone dan berulang kali menyatakan keinginan untuk mempertahankannya pada 2021. Namun, mereka kini perlu mencari pembalap pengganti untuk bergabung dengan Aleix Espargaro pada tahun depan.
Cal Crutchlow yang telah memiliki pra-perjanjian dengan Aprilia menjadi opsi yang bagus. Tetapi, Aprilia mengatakan bahwa pembalap penguji, Bradley Smith, juga masuk dalam kandidat.
Iannone baru satu kali memenangkan balapan MotoGP, setelah membalap untuk Ducati, Suzuki dan Aprilia sejak 2013.
sumber:motorsport.com
Post a Comment