Header Ads

Mantan manajer tim Honda Livio Suppo Kecam HRC, gegara Marquez diijinkan turun di Jerez

Marc Marquez mulai pulih secara perlahan dari patah tulang lengan kanan atas. Namun  Livio Suppo menyalahkan dokter dan Repsol Honda yang membiarkan juara dunia MotoGP enam kali itu balapan usai operasi.



Pembalap Spanyol tersebut cedera karena mengalami crash di MotoGP Spanyol di Jerez . Belum sepekan usai naik meja operasi, ia memaksakan tampil dalam latihan bebas MotoGP Andalusia.

Akibatnya fatal, pelat yang terpasang di lengan Marquez pecah sehingga ia mesti menjalani dua kali operasi lanjutan untuk memperbaiki kondisi. Dokter sempat menemukan infeksi di lokasi cedera sehingga ia perlu menjalani terapi antibiotik.

Rider 27 tahun tersebut kehilangan titel juara dunia karena absen di sisa musim 2020 dan mungkin diperpanjang hingga awal Mei mendatang. 

Perkembangan Marquez diperhatikan oleh mantan manajer tim Honda, Livio Suppo. Ia berharap rider penunggang motor nomor 93 cepat pulih.

“Tentu saya harap semoga Marc mampu kembali ke level maksimal,” ujarnya dalam wawancara dengan Paddock TV.

Marquez sudah mulai mengolah tubuh dengan sepeda statis dan angkat beban. Menu latihan akan ditingkatkan seiring berjalannya waktu.

Suppo lantas menganalisis situasi dan mencari kambing hitam atas problem yang menerpa Marquez.

“Masalahnya adalah dia balapan beberapa hari selepas operasi. Saya selalu mengatakan, tanggung jawab besar adalah para dokter, mereka mengizinkannya kembali ke lintasan,” katanya.

“Kesabaran terlalu jauh karena seseorang mengatakan dia boleh balapan. Memberikan ‘Ok’ beberapa hari setelah operasi sangat tidak masuk akal."

Menanggapi komentar tentang pecahnya pelat karena membuka ‘jendela’, Suppo punya pandangan tersendiri.

“Saya tak percaya itu adalah kabar bohong. Tapi saya yakin kondisi-kondisi ini tercipta ketika dia kembali ke sadel,” ia menandaskan.

“Seandainya saya prinisipal tim Honda, seperti masa lalu, saya akan melakukan segalanya untuk mencegahnya balapan.”

Suppo pernah jadi sosok penting di tim pabrikan Jepang tersebut sejak pindah dari Ducati pada 2010.

Pria Italia tersebut dilantik menjadi prinsipal Repsol Honda tiga tahun kemudian. Bersama Marquez, mereka menaklukkan gelar juara dunia MotoGP 2013.

Setelah mengantar pembalap tersebut naik podium tertinggi selama empat tahun, Suppo mundur pada 2017.Sumber:motorsport.com


 

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.