Header Ads

Legenda Juara MotoGP Agostini sarankan Marquez turun di GP Qatar syaratnya begini

Legenda MotoGP, Giacomo Agostini, meminta Marc Marquez turun di lomba pertama musim 2021. Namun, pria Italia, 78 tahun, itu memberikan sejumlah masukan.



Seluruh pembalap dan penggemar tentu berharap Marc Marquez – juara dunia MotoGP enam kali (2013, 2014, 2016, 2017, 2018, 2019) – bisa turun pada lomba pertama Kejuaraan Dunia MotoGP 2021.

Setelah hampir setahun tidak menunggangi motor karena pemulihan cedera, pembalap Tim Repsol Honda itu mulai menunjukkan tanda-tanda mampu kembali ke lintasan.

Seusai Jumat (12/3/2021) pekan lalu mencoba motor mini di Sirkuit Alcarras, Selasa (16/3/2021) kemarin Marquez menjajal turun dengan Honda RC213V-S, motor versi jalan raya Honda RC213V di MotoGP, di Sirkuit Catalunya.

Dalam video yang diunggah di media sosial Tim Repsol Honda, Marquez terlihat mampu melibas beberapa lap Sirkuit Catalunya dengan motor yang ‘hanya’ memiliki power 220 tenaga kuda tersebut.



Giacomo Agostini yang juga mengikuti perkembangan kondisi Marque pun angkat bicara soal kemungkinan pembalap asal Spanyol itu turun pada lomba pertama MotoGP di Sirkuti Losail, Qatar, 28 Maret nanti.

“Marquez harus ikut lomba di Qatar. Namun, ia harus berjanji finis di posisi buncit. Ia harus turun karena sudah setahun tidak mengendarai motornya dengan kecepatan 300 km/jam lebih,” ujar juara dunia balap motor 15 kali tersebut.

“Marquez harus turun dan memanfaatkan lomba-lomba awal sebagai latihan. Latihan dengan motor yang akan Anda pakai sangatlah penting. Mungkin Marquez tidak harus secepat sebelumnya. Yang pasti, ia harus menikmati lomba terlebih dahulu.”

Juara dunia kelas 500 cc – nama kategori tertinggi sebelum digantikan MotoGP mulai 2002 – delapan kali (1966, 1967, 1968, 1969, 1970, 1971, 1972, 1975) tersebut mengaku tidak pernah mengalami cedera dengan waktu selama yang dialami Marquez.

Agostini menceritakan pernah mengendarai motor di jalan raya dengan kecepatan  samapi 180 km/jam saja sudah merasa seperti terbang. Lalu, ia berlomba dan selama tiga hari dengan kecepatan hingga sekira 280 km/jam.

“Setelah lomba selesai, saya mencoba menggeber motor hingga 240 km/jam di jalan raya dan rasanya seperti cuma 160 km/jam,” ujar kampiun kelas 350 cc tujuh kali tersebut (1968, 1969, 1970, 1971, 1972, 1973, 1974).

Menurut Agostini, seorang pembalap harus selalu melatih sensifitas mata untuk menentukan hal-hal penting seperti memutuskan di mana titik pengereman (braking point) dan sebagainya. Ini harus sering dilatih, termasuk oleh Marc Marquez.

“Semua tahu ia sudah setahun tidak melakukannya. Anda bisa mengendarai motocross karena itu penting untuk melatih fisik dan menjaga kebugaran. Namun yang terpenting adalah bagaimana mengendalikan motor yang Anda pakai untuk balap,” kata Agostini.

Agostini tidak pernah meragukan kemampuan Marc Marquez. Namun, di lomba-lomba awal nanti ia menyarankan agar Marquez tidak ngotot untuk menang atau memaksakan diri mengambil risiko tinggi hanya untuk finis P4 atau P5.

Pemenang 82 balapan di kejuaraan dunia itu menyarankan agar Marc Marquez benar-benar memanfaatkan lomba-lomba awal untuk berlatih. Setelah 100 persen fit, Agostini yakin Marc Marquez, 28 tahun, masih mampu merebut gelar juara dunia.

Marc Marquez kali terakhir mengendarai Honda RC213V saat mencoba kembali berlomba di Sirkuit Jerez (GP Andalucia, balapan kedua MotoGP 2020) pada 25 Juli 2020. Sumber : motorsport.com

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.