Header Ads

Efek cedera Marquez berbuntut panjang bos Dorna Carmelo Ezpeleta tuai kritikan pedas

CEO Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta, menegaskan tak melakukan kesalahan saat beri izin Marc Marquez kembali di Grand Prix Andalusia tak lama setelah operasi.

Ezpeleta dihujani kritik ketika dirinya membolehkan rider Repsol Honda tersebut untuk mengikuti GP Andalusia. Padahal, pria asal Spanyol itu baru menjalani operasi besar pada lengan kanannya.




Seperti diketahui, Marquez mengalami patah tulang lengan atas pada GP Spanyol yang membuatnya naik meja operasi untuk penanaman pelat dan diperkuat dengan sekrup.

Merasa kondisinya baik-baik saja, Marquez memutuskan kembali pada seri kedua GP Andalusia yang juga digelar di Sirkuit Jerez. Itu dilakukannya setelah mendapat izin dari dokter MotoGP dan Dorna.

Namun, peraih enam gelar MotoGP itu menyerah pada sesi kualifikasi karena merasakan sakit luar biasa pada lengan kanannya. Tak lama usai GP Andalusia, pelat yang tertanam di lengan Marquez rusak sehingga ia harus menjalani operasi kedua.

Tetapi, Ezpeleta membantah dirinya telah melakukan kesalahan dengan memberi izin kepada Marquez. Menurutnya, tim dokter MotoGP telah melakukan segalanya sesuai prosedur hingga memberi lampu hijau kepada pria 28 tahun itu.

“Ada orang mengatakan tidak ada protokol mengenai masalah seperti itu, tapi itu semua tak besar. Bahkan kami sudah menerapkan aturan ketat,” katanya.

“Aturan berubah sejak Assen 2017. Jika Anda berada di bawah bius total, Anda bisa balapan lagi setelah jangka waktu tertentu. Tapi, jika seorang pembalap melakukan push-up seperti yang dilakukan Marc, apa yang Anda katakan untuk melarangnya balapan?

“Dia kembali, lolos pemeriksaan medis, dan diizinkan balapan, tidak ada jalan lain. Dia tidak melakukan latihan pada Jumat, dan hanya dia yang tahu alasannya. Kemudian dia memutuskan untuk tak melanjutkan.”

Pada Desember lalu, Marc Marquez melakukan operasi ketiga karena proses pemulihan yang lambat usai operasi kedua. Diketahui ada infeksi dan ia harus menjalani perawatan khusus.

“Saya tidak tahu apakah ada kesalahan yang dilakukan karena saya bukan seorang dokter. Sejauh yang saya tahu, kami tak pernah melakukan kesalahan dalam hal medis di kejuaraan ini,” ujar Ezpeleta.

“Tapi saya menghargai segala keputusan Marc, termasuk tidak hadir di Qatar setelah melakukan tes pribadi di Barcelona dan Portimao.”

Pria 75 tahun itu mengatakan dirinya hanya berusaha untuk menghargai setiap keputusan pembalap yang tahu betul bagaimana kondisi fisiknya. Namun, ia juga terus berkomunikasi dengan tim dokter MotoGP mengenai fisik seorang pembalap dalam mengikuti balapan.

“Bagi saya ini seperti memberi tahu penjaga gawang di pertandingan sepak bola bagaimana cara menyelamatkan penalti,” Ezpeleta menandaskan.

“Orang-orang sepertinya kurang menghormati, terutama beberapa dokter yang memberikan pendapat mereka tanpa mengetahui secara keseluruhan.”

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.