Header Ads

Ini dia strategi Joan Mir dan Suzuki buat jegal Si Zarco dan gerombolan Ducati di Doha,berhasilkah mereka?

Joan Mir begitu kecewa setelah gagal sabet podium kedua karena tak berdaya di asapi gerombolan dua Ducati yang dipimpin Zarco walau akhirnya  harus puas amankan poin di posisi P4. Lebih lagi para kru tim Suzuki  begitu frustrasi menyaksikan aksi di lap terakhir menjelang garis finish tersebut, suasana kecewa terlihat di paddock Suzuki,namun semua terhibur bisa amankan poin di seri perdana.Setelah menganalisis hasil lomba pertama Kejuaraan Dunia MotoGP 2021, Joan Mir dan Suzuki telah menemukan solusi yang diyakini efektif untuk GP Doha.


Tim juara dunia MotoGP, Suzuki Ecstar, mampu menepis keraguan hasil tes pramusim dengan hasil di GP Qatar, akhir pekan lalu. Juara dunia MotoGP Joan Mir mampu finis di P4 dan Alex Rins P6.


Mir sejatinya sangat berpeluang untuk finis di posisi kedua GP Qatar, di belakang Maverick Vinales (Monster Energy Yamaha MotoGP), jika tidak kecolongan di trek lurus Sirkuit Internasional Losail pada lap terakhir dari dua pengendara Ducati Desmosedici GP21.

Setelah agak melebar di tikungan terakhir (T16), Mir masih mampu di depan Johann Zarco (Pramac Racing) dan Fracesco “Pecco” Bagnaia (Ducati Lenovo) saat keluar tikungan.

Namun, di 300 meter terakhir – dari 1.068 meter panjang trek lurus start/finis Sirkuit Losail – Zarco dan Bagnaia dengan mudah melibas Mir. Ducati Desmosedici GP21 yag unggul tenaga dan top speed dibanding Suzuki GSX-RR menjadi salah satu faktor Mir tercecer.

Lomba kedua MotoGP 2021 masih akan berlangsung di Sirkuit Losail, saat digelarnya GP Doha, Jumat sampai Minggu (2-4/4/2021). Para teknisi Suzuki telah menemukan trik yang diyakini mampu membantu Mir agar bisa lepas dari sergapan para pembalap Ducati.

Penyakit lama Suzuki selama ini adalah sulit mencetak waktu bagus di kualifikasi. Di GP Qatar lalu, Mir hanya mampu start dari grid 10 – di barisan keempat – atau satu posisi di bawah rekan setimnya, Alex Rins.

Kendati begitu, saat lomba Mir mmpu menunjukkan kelasnya sebagai kampiun MotoGP lewat performa konsisten. Mengacu data waktu lap GP Qatar lalu, Mir menjadi pembalap paling konsisten, bahkan lebih baik ketimbang Vinales.

Usai lap pertama, Mir masih berada di P10 dan tertinggal sekira 2,3 detik dari Bagnaia yang saat itu memimpin. Namun antara lap 2 hingga 21, Mir mampu konsisten mencetak waktu lap antara 1:55,1 menit sampai 1:55,8 menit. Kecuali pada lap terakhir (22).

Dalam 21 lap tersebut, Mir tidak hanya mengikis gap dengan kelompok terdepan di kisaran 0,9 detik namun juga mampu melewati enam pembalap. Saat finis pun, Mir hanya terpaut 1,4 detik dari Vinales.

Hanya karena kesalahan kecil di lap terakhir dan motor yang kalah top speed yang membuat Mir kehilangan finis podium di GP Qatar lalu.

Agar kejadian GP Qatar tidak terulang di GP Doha, para teknisi Suzuki bekerja keras bagaimana agar mereka tak terlalu jauh dari Ducati di trek lurus pada lap-lap akhir.

Untuk mengungguli top speed Ducati jelas mustahil bagi Suzuki. Tetapi, paling tidak ada dua strategi yang bisa dipakai Suzuki dan Rins agar bisa lepas dari kejaran Ducati.

“Pertama, Anda harus mampu mendapatkan posisi start yang lebih baik. Ini sudah kami upayakan berbulan-bulan,” ujar Claudio Rainato, teknisi pengolah data Mir, kepada Motorsport.com.

“Musim ini, kami ingin Mir mampu rutin merebut grid di barisan kedua (4-6) secara reguler,” kata Rainato lagi.

Joan Mir selama ini dikenal sebagai pembalap yang sangat piawai soal mengatur level keausan ban. Teknik tersebut menjadi salah satu faktor dirinya mampu juara dunia.

Namun, manajer teknis Mir, Frankie Carchedi, kali ini meminta pembalap Spanyol itu agak berbeda. “Setelah soal posisi start, kami ingin Mir mencoba untuk tidak takut memaksimalkan kinerja ban. Saya melihat masih ada sedikit celah untuk itu,” katanya.

“Itu kunci untuk menghadapi lomba pada Minggu nanti. Hal itu juga sudah kami fokuskan sepanjang tes pramusim lalu.”

Pertanyaannya, apakah Joan Mir mampu mengambil sedikit keuntungan dari para pembalap Ducati hingga lap terakhir dengan kondisi ban yang masih aman? Sebagai catatan, durasi GP Doha akan sama dengan GP Qatar, 22 lap atau setara 118,4 km.

Rainato, salah satu orang yang mengasah teknik gaya balap Mir hingga mampu menghemat ban, menjelaskan batasan aus ban MotoGP musim ini tidak begitu jelas.

“Intinya, jika Mir mau mengambil risiko (menggeber habis ban) seperti pembalap lain, peluangnya bisa lebih besar,” tutur Rainato.

Carchedi menilai kans Joan Mir untuk lomba GP Doha terbilang lebih besar dan real. Pasalnya, Suzuki kini memiliki seluruh data dari 22 lap lomba sebelumnya.

“Bila kami memberi Mir data yang membuatnya mau lebih menekan, ia bakal lebih yakin. Memang, saya juga melihat para pembalap lain mungkin juga bakal lebih cepat,” kata Carchedi. 

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.