Boss Ducati anggap Quartararo ancaman bersama buat Ducati di Motogp 2021
Direktur olahraga Ducati, Paolo Ciabatti, menetapkan Fabio Quartararo sebagai lawan bersama timnya dalam perebutan gelar MotoGP 2021.
Ducati memborong 10 podium dan menempatkan tiga rider di lima besar klasemen musim ini. Pembalap Pramac Racing, Johann Zarco, berada di peringkat kedua, terpaut 34 poin dari Quartararo. Sedangkan, Bagnaia menghuni posisi ketiga dan Miller, menang dua kali, berada di peringkat kelima.
Tentu saja,tersebut membuat para petinggi pabrikan yang bermarkas di Borgo Panigale, puas. Peremajaan berjalan lancar dengan hasil di atas ekspektasi.
Kendati demikian, pria Italia tersebut tidak mau mengungkapkan prediksi terkait kans juara. Ia hanya ingin kemenangan diraih selangkah demi selangkah.
“Terlalu dini membuat prediksi soal kesempatan meraih titel. Tapi kami harap bisa dapat lanjut bertarung untuk podium setiap Grand Prix. Kami ingin menyimpan beberapa kemenangan dalam saku pada balapan berikutnya. Dalam dua lomba di Austria, Agustus, kami dapat mengharapkan kesempatan bagus,” Ciabatti mengungkapkan.
Misi mencari poin penuh itu bisa saja terwujud ketika menyambangi Red Bull Ring dalam dua putaran, MotoGP Styria dan Austria. Mereka menang di sana dengan Andrea Iannone pada 2016, Jorge Lorenzo 2018 dan Andrea Dovizioso dua kali (2019 dan 2020).
Ciabatti tak menahan lidahnya dalam mengomentari Quartararo, batu sandungan utama yang bisa menghentikan langkah menuju posisi teratas. Ia menyoroti tak ada sanksi berat yang menunggu pembalap Prancis ketika resleting baju balap rusak dan dia membuat penahan dada di GP Catalunya.
“Dia sangat cepat dan konsisten. Meski saya tidak membuat diri sendiri terkenal dengan pernyataan ini, saya harus menyebut Fabio beruntung bahwa dia tidak mendapat bendera hitam GP Catalunya, karena resleting terbuka, tapi bisa berada di peringkat keenam,” katanya kepada Speedweek.
“Penalti dobel hukuman menengah. Steward mengaku sehari setelah balapan bahwa black flag seharusnya dibenarkan.
“Saya tidak mau mengeluh, tapi pada akhirnya, Fabio melewati garis finis ketiga dan kemudian terlempar ke peringkat keenam. Dia mendapat 10 poin dari peringkat keenam, yang akan mendapat hasil bagus untuk kejuaraan dunia.
“Karena setelah black flag, dia pastinya tanpa poin. Anda harus ingat, Fabio juga bertarung untuk menang di Montmelo lawan Miguel Oliveira sebelum masalah dengan resleting muncul. Dia sangat kompetitif di sana dan lawan paling kuat dalam perebutan juara dunia. Dia mengemudi dengan sangat baik dan feeling dengan Yamaha luar biasa di setiap trek.”
Sumber:motorsport.com
Post a Comment