Header Ads

Demi langgengnya Petronas SRT Rossi akhirnya pilih Ducati untuk motor pacu VR46 Aramco

Valentino Rossi mengungkapkan faktor utama yang membuat Ducati dan VR46 mantap bergandengan tangan untuk MotoGP 2021.

Pemilik tim VR46 dan stafnya tersebut serius menggarap proyek tim untuk MotoGP, setelah sebelumnya hanya berkiprah di Moto3 dan Moto2. Rossi mengontak dengan beberapa pabrikan seperti Suzuki, Aprilia, Yamaha dan Ducati.





Setelah melewati beberapa fase diskusi, pilihan mengerucut pada Yamaha dan Ducati. Pada akhirnya, pabrikan Borgo Panigale yang bersedia menerima proposal VR46.

“Kami sangat gembira dengan kerja sama ini. Motor Italia dengan pembalap Italia dan tim juga berada di Italia, di Tavullia. Sungguh bagus dan kami menikmatinya,” ujar Rossi.

“Kami bicara dengan beberapa merek berbeda, tapi dalam negosiasi ini, kami selalu berdiskusi dengan banyak tim. Anda harus memperhitungkan harga motor, dukungan teknik dan semuanya. Pada akhirnya, itu bermain antara Yamaha dan Ducati. Kami memilih Ducati.

“Kami punya relasi sangat bagus dengan Paolo Ciabatti (direktur olahraga Ducati Corse), yang mengerjakan proyek ini, juga dengan Gigi Dall’Igna (managing director).”

Selain aroma Italia yang kental, hubungan baik yang terjalin antara Rossi dan Ducati di masa lalu, ada satu faktor yang memainkan peran penting dalam kesuksesan operasi ini. Produsen motor yang identik dengan warna merah itu suka dengan ide VR46 mengorbitkan pembalap Italia ke kancah balap elite.

“Mereka akan memberikan upaya besar tahun depan dengan delapan motor. Motor tampil bagus. Saya kira pada akhirnya, akan ada lebih banyak tim yang berbagi informasi di Ducati. Alasan utamanya adalah memungkinkan memajukan para pembalap Italia,” tuturnya.

Dengan demikian, keinginan sponsor finansial utama VR46, Pangeran Abdul Azis bin Abdullah Al Saud, menduetkan Rossi dan adik tirinya, Luca Marini, mustahil terwujud. Sebab, pembalap Petronas SRT tersebut lebih suka melihat anak didiknya berada di trek.

Ia mempromosikan Fabio Di Giannantonio dan Marco Bezzecchi yang mencatatkan prestasi lumayan di Moto2 dengan Federal Oil Gresini Moto2 dan Sky Racing Team VR46.

“Kami sangat senang mengendarai Ducati karena motornya sangat kencang dan mereka selalu mendukung akademi pembalap kami. Mereka sangat tertarik pada proyek ini dan saya kira itu akan sangat bagus.”

Sebenarnya jika dilihat selama ini, hubungan Rossi dengan Yamaha lebih dekat daripada Ducati. Ia memperkuat pabrikan Iwata itu selama 16 tahun dan mempersembahkan empat titel juara dunia MotoGP.

Ironisnya hal itu malah jadi penghalang kolaborasi antara skuad VR46 dan Yamaha. Juara dunia MotoGP tujuh kali tersebut tak ingin menutup jalan Petronas bertahan di level premier.

“Hubungan saya dengan Yamaha sangat bagus. Saya kira kami menghabiskan tahun-tahun terbaik dalam karier saya. Sungguh hebat kalau bisa membentuk tim dengan Yamaha tahun depan, tapi kami telah membuat kesepakatan bersama. Juga karena saya membalap dengan Petronas, yang ingin melanjutkan kerja sama dengan Yamaha. Kami membuat keputusan ini karena itu yang terbaik bagi semuanya,” ia menjelaskan.

“Saya tak tahu (apa masih jadi duta Yamaha). Di dalam hati, saya akan selalu jadi pembalap Yamaha karena kami berbagi banyak momen bersama-sama.”

Sumber:motorsport.com





Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.