Raul Fernandez sebut Rossi itu dewanya MotoGP, dan sulit cari gantinya kata Dovizioso
Raul Fernandez akan dipromosikan ke MotoGP tahun depan oleh KTM untuk ditempatkan di Tim Tech3 setelah memperlihatkan musim mengesankan sepanjang Moto2 2021.
Performa apik yang ditunjukkan Fernandez membuatnya kini berpeluang besar meraih gelar juara dunia Moto2, bersaing dengan rekan setimnya, Remy Gardner.
Pembalap muda Spanyol itu juga berkesempatan untuk melewati rekor kemenangan rookie terbanyak dalam satu musim usai menyamai torehan Marc Marquez, dengan tujuh kali podium utama.
“Anda benar-benar tidak akan memercayainya, ini balapan yang sangat banyak. Anda hanya perlu melakoninya satu demi satu,” kata Fernandez melansir Motosan.
“Saya tidak melihat apa yang telah saya lakukan, tapi apa yang bisa saya lakukan dan di mana saya bisa berkembang.
“Saya telah menyamai pencapaian Marc Marquez, ini sangat penting. Ini merupakan musim yang sangat indah, ini jadi yang terbaik dalam hidup saya.”
Raul Fernandez melakoni musim ini tanpa tekanan karena KTM Ajo juga tak membebaninya dengan target yang harus dicapai pada akhir musim.
Ini membuatnya mampu memberikan yang terbaik di setiap balapan karena hanya fokus meraih kemenangan.
“Apa yang saya pelajari sepanjang musim ini adalah saya harus fokus pada diri sendiri dan memberikan seluruh kemampuan saya,” ujarnya.
“Pada akhirnya, berpikir untuk mencapai sesuatu atau mendapatkan sesuatu dapat mengalihkan perhatian dari apa yang seharusnya bisa saya lakukan.”
Menjadi pembalap yang lebih baik, Raul Fernandez telah melewati banyak momen sulit yang hampir membuatnya frustrasi dan mengakhiri karier balapnya.
Beruntung, orang-orang di sekitarnya memberi dukungan dan Aki Ajo juga berhasil mengangkat kembali moralnya untuk menemukan bentuk terbaiknya lagi.
Salah satu inspirasi Fernandez dalam menggapai tujuannya adalah Valentino Rossi. Ia mengatakan pembalap legendaris MotoGP asal Italia itu selalu membuatnya terkesan dan mencontoh setiap perilakunya.
“Saya melihat Rossi sebagai 'Dewanya' balap motor, dan ketika saya bertemu dengannya, lalu dia menyapa, saya benar-benar tidak percaya,” ucap Fernandez semringah.
“Apa yang telah dilakukannya untuk olahraga ini sungguh luar biasa. Saya senang melihatnya menang di usia 42 tahun, bahkan 50 tahun, atau jika memungkinkan sampai 60 tahun, karena dia seorang legenda bagi saya.”
ak lama lagi MotoGP akan ditinggalkan Rossi yang merupakan salah satu pembalap legendaris dalam kejuaraan dunia balap motor.
Valentino Rossi sudah mewarnai ajang balap selama lebih dari 25 tahun dan membuatnya jadi salah satu sosok penting di MotoGP.
Tak dipungkiri pembalap berjuluk The Doctor itu juga berhasil memikat para penggemar untuk menyukai ajang balap motor. Pasalnya, di masa lalu MotoGP kalah populer dengan Formula 1.
Hal ini yang membuat Dovizioso merasa akan sangat sulit mencari ikon pengganti Valentino Rossi, khususnya atas apa yang telah diberikannya untuk MotoGP.
“Menjadi rekan setim Valentino merupakan sesuatu yang spesial. Bukan hanya dia telah memenangi banyak gelar, tapi semua orang tahu dia memiliki kepribadian luar biasa,” kata Dovizioso seperti dilansir Speedweek.
“Dia bukan hanya seorang juara, dia seseorang yang karismatik dan sangat spesial. Saya senang bisa menjadi rekan setimnya untuk lima balapan.
“Dalam hal kecepatan, saya tidak bisa menandingi waktu terbaiknya. Tapi saya tahu ini jadi seperti petualangan baru bersama Yamaha.
“Jadi, kami tidak bertarung untuk memperebutkan titel, kemenangan atau podium. Ini sangat tidak biasa.”
Andrea Dovizioso menerima pinangan Yamaha untuk bergabung dengan Petronas SRT usai menjalani dua kali tes bersama Aprilia.
Kepergian Maverick Vinales menjadi kesempatan baginya untuk kembali menghidupkan hasrat meraih gelar juara dunia MotoGP.
Namun, pembalap asal Italia itu sadar bahwa dirinya harus kembali beradaptasi dengan motor. Terlebih diriya sudah lama tak merasakan motor Yamaha yang telah megalami banyak perubahan sejak memperkuat Tech3 Yamaha pada 2012 lalu.
“Sulit rasanya menyaksikan dua balapan di Qatar pada Maret dan April dari rumah,” ujar Dovi.
“Itu merupakan situasi yang spesial, karena di Doha saya selalu sangat kompetitif berama Ducati. Saya selalu mendapatkan hasil yang luar biasa di sana.
“Tapi, saya tidak merindukan apa pun pada grand prix yang lainnya. Saya mengakhiri musim 2020 dengan sangat buruk.
“Jika Anda bisa sedikit menjauh dari kejuaraan, itu bisa sangat membantu, terutama setelah 20 tahun tanpa istiahat dari balapan. Jika Anda memiliki hasrat lain, maka lakukanlah aktivitas itu, seperti yang saya lakukan dengan motocross.”
sumber: motorsport.com motorsport.com
Post a Comment