Header Ads

Tidak ikuti saran Rossi Bagnaia lebih andalkan naluri sendiri di balapan Misano 2 gagal

Pembalap Legenda , Valentino Rossi, mengatakan dirinya gagal menghipnotis Francesco Bagnaia untuk membuatnya meraih kemenangan di MotoGP Emilia Romagna dikarenakan muridnya itu lebih mengandalkan kemampuan pribadinya.

Rossi sedih melihat Bagnaia gagal memenangi balapan kedua di Misano musim ini akibat kecelakaan di Tikungan 15.



Pembalap Ducati itu kehilangan daya cengkeram ban depan pada  5  lap tersisa  ketika sedang mempertahankan posisinya dari kejaran Marc Marquez.

Sayangnya, tekanan dari rider Repsol Honda membuatnya melakukan kesalahan di momen krusial, yang menghancurkan harapannya untuk meraih gelar juara dunia musim ini.

Valentino Rossi mengatakan pada balapan kali ini Francesco Bagnaia tidak mendengarkan masukannya dan memilih untuk mengandalkan insting sendiri.

“Saya sudah berusaha menghipnotis Pecco seperti di Aragon. Saya mengatakan kepadanya untuk menggunakan ban depan medium. Tapi kali ini saya tidak berhasil,” kata Rossi seperti dilansir GPOne.

“Pecco memiliki balapan yang bagus, tapi dia membuat kesalahan dengan menggunakan ban depan hard.

“Saya mengatakan kepada Pecco sangat berisiko menggunakan ban depan hard dalam kondisi seperti ini. Benar saja, pada penghujung balapan suhunya menurun drastis dan Anda bisa kapan saja terjatuh tanpa mendapatkan peringatan.

“Sangat menyedihkan baginya karena Pecco seharusnya memenangi balapan dan membuat pertarungan gelar tetap terbuka. Lihatlah, saya berkendara dengan ban depan medium dan itu bekerja dengan baik.”

Melihat rivalitas para pembalap muda tahun ini, Rossi merasa tahun depan MotoGP akan jauh lebih kompetitif.

“Saya melihat Pecco, Fabio (Quartararo), Marc (Marquez), dan Franco (Morbidelli), berada di depan untuk memperebutkan kemenangan, begitu juga dengan Joan Mir dan Luca Marini. Apakah saya melewatkan seseorang? Ya, tentu saja Enea Bastianini,” tuturnya.

Mengenai susunan pembalap tim pabrikan Yamaha untuk musim depan, pria 42 tahun itu merasa skuad yang mereka miliki cukup kuat untuk memperjuangkan gelar.

“Saya pikir Yamaha membuat keputusan tepat untuk memilih Fabio, mungkin tidak cukup tepat untuk tak memiliki saya di dalam tim,” ucapnya sambil tertawa.

“Fabio berkendara dengan sangat baik, tidak melakukan kesalahan sehingga pantas menjadi juara dunia.

“Fabio dan Franco Morbidelli akan jadi susunan pembalap yang sangat kuat. Morbido juga telah menunjukkan dia bisa memperjuangkan kemenangan. Jadi, mereka akan saling mendorong.

“Ini akan sangat bagus bagi Lin Javis, karena Yamaha selalu berusaha untuk memiliki dua pembalap yang kuat.”


Sumber: Gpone,motorsport.com




Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.