Header Ads

info bursa MotoGP: Fabio prioritaskan Yamaha dengan jaminan , Puig bicara ke Joan Mir dan Alex Rins

Fabio Quartararo, bersuara lewat manajernya  Eric Mahe, bahwa Yamaha masih menjadi prioritas kliennya. Namun, El Diablo ingin mendapatkan jaminan performa.Quartararo belum mendapatkan performa sesuai ekspektasinya di atas Yamaha YZR-M1, meski saat ini sedang memimpin klasemen sementara MotoGP 2022.Pembalap asal Prancis tersebut terus menuntut Yamaha meningkatkan kecepatan tertinggi M1 demi memudahkannya dalam bertarung dengan pabrikan lain di trek lurus dan dia belum merasa untuk favorit juara musim ini.



Menurutnya, jika memiliki kekuatan di trek lurus, maka itu akan memberikannya kenyamanan dalam menghadapi setiap balapan.Kendati kecewa dengan performa M1 tahun ini, El Diablo kabarnya sudah sangat dekat dengan kesepakatan menandatangani kontrak baru.

Namun, Eric Mahe menegaskan kliennya ingin mendapatkan jaminan dari Yamaha dalam hal performa motor sebelum teken kontrak baru.

“Singkatnya, situasi yang dialami Fabio saat ini adalah kami kecewa musim dingin ini,” kata Mahe kepada Canal+.“Jadi, kami akan membahas lebih detail dari biasanya tentang cara yang diterapkan untuk tahun depan, bukan hanya mesin tetapi juga untuk yang lainnya. Itulah yang membutuhkan sedikit waktu, kami mencari jaminan.”

Eric Mahe menegaskan Fabio Quartararo ingin memiliki peforma lebih kuat musim depan agar tak perlu berjuang keras dan mengambil risiko besar di setiap balapan.

Saat ini, pembalap 23 tahun itu harus selalu berkendara pada batas M1, sehingga memiliki risiko tinggi untuk mengalami kecelakaan besar di setiap lap.

Namun, Mahe memastikan El Diablo memiliki keyakinan besar pada proyek Yamaha dan ingin bertahan bersama pabrikan Jepang itu.

“Keinginan kami adalah untuk tetap bersama Yamaha sebelum awal musim dingin,” ujarnya.

“Itu menjadi prioritas karena Yamaha memberi Fabio kesempatan di Petronas, dia adalah juara dunia bersama Yamaha tahun lalu, jadi tidak ada keinginan awal untuk pergi. Di sisi lain, ada peristiwa tertentu yang memang membuat kami harus berpikir.”

Kepergian Suzuki dari MotoGP pada akhir tahun ini tak akan mengubah situasi Fabio Quartararo dan juga Yamaha.

“Hengkangnya Suzuki tak mengubah apa pun pada sisi kami. Memang menyedihkan bagi olahraga ini karena mereka tim yang hebat dan memiliki motor bagus,” ucapnya.

“Tetapi itu mengubah banyak hal bagi yang lainnya. Berbeda dengan Fabio, dia seorang juara dunia yang diminati oleh banyak orang.

“Bisa dikatakan, satu opsi tidak akan mengubah pola negosiasi.”


Manager Tim Repsol Honda Alberto Puig mengakui telah melakukan pembicaraan dengan Joan Mir dan Alex Rins, tetapi belum membuat keputusan untuk skuad MotoGP 2023.

Keputusan Suzuki keluar dari MotoGP pada akhir tahun ini memunculkan tanda tanya besar terhadap masa depan kedua pembalapnya, Joan Mir dan Alex Rins.

Namun, Mir diisukan bakal gabung Honda untuk menjadi tandem Marc Marquez, menggantikan Pol Espargaro, yang kinerjanya belum memenuhi ekspektasi tim.

Sementara Rins masih mencari tempat berlabuh, dengan beberapa tim tertarik merekrutnya, salah satunya Aprilia.

Kedua pembalap tersebut menginginkan motor yang kompetitif, yang dapat menjamin mereka memperjuangkan kemenangan, bahkan gelar juara dunia.Honda dinilai sebagai tim yang memenuhi kriteria itu, yang membuat Joan Mir dan manajernya telah menghubungi pabrikan Jepang tersebut.

Kabar ini dibenarkan oleh Alberto Puig dengan mengatakan bahwa Mir dan Rins, beserta manajemennya telah berbicara dengan Honda.“Kabar hengkangnya Suzuki bukan hanya mengubah situasi bagi kami, tapi seluruh rencana dan tim,” kata Puig seperti dilansir Speedweek.

“Pasalnya, ada dua pembalap tambahan yang tersedia. Jelas ini sesuatu yang tak diduga. Kalkulasi sederhananya, ada tambahan opsi pembalap untuk 2023, tapi kami kehilangan dua motor di grid.

“Pastinya kedua pembalap Suzuki telah menghubungi seluruh tim dan menyusun rencana ketika mereka mendapatkan pesan.

“Kami juga dihubungi mereka. Pastinya kami mendengarkan apa gagasan mereka dan apa yang ingin mereka sampaikan. Itu saja.

“Tapi kebijakan dan strategi kami tidak berubah karena situasi ini. Kami memutuskan untuk memonitor situasi pada jendela transfer pembalap tahun ini dan menunggu sedikit lebih lama sebelum membuat keputusan.”

Alberto Puig menegaskan Honda sangat menghormati pembalap yang sedang berjuang bersama mereka saat ini. Mereka juga ingin melihat seberapa besar perkembangan para pembalap di atas RC213V pada tahun ini.

Melihat dari tahun-tahun sebelumnya, Honda tak ingin gegabah dalam membuat keputusan dan memilih menunggu mengumpulkan semua data, serta informasi.

“Kami ingin tetap pada rencana kami. Kami tidak tahu kapan pabrikan lain akan membuat keputusan mengenai pilihan pembalapnya, Tapi kami punya rencana sendiri dan kami akan melihat apa yang terjadi,” ujarnya.

“Jadi, kami menunggu, menantikan hasil pengembangan pembalap kami, memperhatikan setiap balapan.

“Setiap tim dan perusahaan memiliki cara kerjanya sendiri, dan kami akan fokus pada cara kami. Seperti yang sudah saya katakan, kami tidak akan mengubah strategi kami hanya karena Suzuki memutuskan untuk keluar dari MotoGP.

Mengenai perbincangan dengan Joan Mir dan Alex Rins, Alberto Puig mengakui itu proses yang sangat penting untuk dipertimbangkan oleh para petinggi tim.

“Saya tidak bisa menilai apakah Mir dan Rins juga berbicara dengan pabrikan lain. Yang saya tahu adalah mereka menghubungi kami,” ucapnya.

“Mereka ingin berbicara, kami melakukan beberapa percakapan dengan mereka. Ketika pembalap ingin berbicara dengan Honda, maka kami selalu mendengarkan.

“Kami menghormati para pembalap dan kami harus mendengarkan apa yang mereka katakan.”

Sumber: motorsport.com

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.